Kamis, 03 Mei 2012

Aroma Mistis Ritual Bersih Desa




Kita pasti pernah mendengar istilah Bersih Desa, apalagi jika kita tinggal di desa. Ritual ini menjadi rutinitas tahunan yang wajib dilakukan oleh penduduk suatu desa. Dari asal katanya yaitu bersih dan desa, kita dengan mudah mengetahui maksud dari ritual itu sendiri. Menurut penduduk desa acara ini dimaksudkan untuk membersihkan desa mereka dari segala hal yang buruk akibat dari gangguan roh-roh jahat maupun makhluk halus penunggu desa tersebut. Juga agar desanya diberikan kecukupan dan kemakmuran, terutama untuk hasil panen desa. Bahkan, ada anggapan bahwa jika penduduk desa tidak menyelenggarakan Bersih Desa maka akan menimbulkan bencana yang besar bagi desa, misalnya gagal panen, tanah longsor, kematian kepala desa secara mendadak, wabah penyakit, dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
Ada berbagi kegiatan yang dilakukan dalam ritual Bersih Desa. Desa yang satu dengan lainnya berbeda. Di desa saya, Desa Waturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, setiap tahun rutin diselenggarakan ritual Bersih Desa tepatnya pada pertengahan tahun. Acara ini dilaksanakan secara besar-besaran oleh penduduk Desa Waturejo dan dananya berasal dari swadaya masyarakat. Berbagai kegiatan yang berbau mistis pun dilaksanakan, antara lain penyembelihan kambing untuk sesembahan/sesaji, berkunjung ke makam leluhur pendiri desa atau istilahnya nyekar, menambur bunga 7 rupa di sumber air (kucur), Tayuban dan selamatan.
            Ritual Bersih Desa tersebut di mulai dengan kegiatan nyekar ke makam leluhur pendiri desa di sebuah  tempat bernama Kerapyak atau semacam Punden. Kegiatan ini dilakukan oleh para sesepuh desa dengan membawa sesajen berisi telur ayam kampung 3 butir, kembang 7 rupa, dan kemenyan. Kemudian acara dilanjutkan dengan penyembelihan kambing di sumber air desa. Sebelum di bawa ke sumber air desa, kambing diarak mengelingi desa dengan diiringi berbagai kesenian daerah, misalnya kuda lumping, pencak silat, tari-tarian, bantengan, dan lain-lain.
            Ada syarat khusus mengenai kambing yang boleh dijadikan sesembahan, yaitu kambing harus memiliki kulit berwarna putih pada bagian perutnya. Bentuknya memanjang seperti sabuk dan harus tersambung melingkar di bagian perutnya. Jika tidak memenuhi syarat itu, maka dipercaya sumber air tempat menyembelih akan mendatangkan berbagai wabah penyakit.  Kambing yang telah diarak mengelilingi desa kemudian di bawa ke sumber air untuk disembelih. Sebelum disembelih, kambing dibacakan mantra-mantra oleh sesepuh desa.  Kambing disembelih, kemudian darahnya dialirkan ke sumber air bersama dengan kembang 7 rupa yang telah disiapkan sebagai tanda bahwa desa telah diberkahi dan sesepuh kembali membaca mantra. Setelah selesai, kambing ditinggalkan begitu saja di atas batu besar sekitar sumber air dan penduduk desa kembali ke rumah masing-masing.
            Belum sampai selesai disitu, malam hari seusai proses penyembelihan kambing sesembahan diadakan acara yang dinamai Tayuban. Tayuban diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut pada malam hari. Mulai jam 20.00 WIB sampai 02.00 WIB hari berikutnya. Ini semaca semacam tari-tarian yang dimainkan oleh penari wanita dan penari pria. Penari wanita meliuk-liukan tubuhnya dengan memakai selendang dan diiringi musik gamelan tempo dulu. Biasanya penari wanita mengajak penari pria yang duduk di kursi yang telah disediakan dengan mengalungkan selendang ke leher pria. Kemudian penari pria memberikan uang kepada penari wanita. Sering terjadi persaingan dan adu gengsi di kalangan penari pria untuk memilih penari wanita yang disukai.
            Setelah acara Tayuban selesai, diadakan acara selamatan desa. Acara ini diselenggarakan di tempat yang dianggap memiliki kekuatan mistis yang besar, yaitu di bawah 3 pohon beringin yang besar dan lebat. Acara ini dihadiri oleh sesepuh desa, bapak-bapak, dan remaja laki-laki. Mereka membawa makanan atau istilahnya “berkat” untuk dibacakan doa-doa dan kemudian dibagikan lagi.
            Demikian tadi, ritual Bersih Desa Waturejo. Sebuah ritual yang dilakukan penduduk desa karena dipercaya oleh sebagian warga akan mendatangkan keselamatan bagi desa. Ritual tersebut sangat kental dengan aroma mistis terutama kepercayaan terhadap roh para leluhur.  Bagaimana dengan daerah Anda?

Artikel "Aroma Mistis Ritual Bersih Desa" ini di tulis dan di terbitkan oleh frendi cap. Jika Anda ingin mengcopy artikel ini, harap sertakan LINK AKTIF menuju ke web Berbagi Ilmu sebagai sumber artikel. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT Jangan Lupa Klik "Suka" Ya
X-Steel - Diagonal Resize
Pengunjung yang baik akan meninggalkan jejaknya berupa komentar. Terima kasih atas kunjungangan Anda di Berbagi Ilmu. :)