Kita pasti pernah mendengar istilah
Bersih Desa, apalagi jika kita tinggal di desa. Ritual ini menjadi rutinitas
tahunan yang wajib dilakukan oleh penduduk suatu desa. Dari asal katanya yaitu
bersih dan desa, kita dengan mudah mengetahui maksud dari ritual itu sendiri.
Menurut penduduk desa acara ini dimaksudkan untuk membersihkan desa mereka dari
segala hal yang buruk akibat dari gangguan roh-roh jahat maupun makhluk halus
penunggu desa tersebut. Juga agar desanya diberikan kecukupan dan kemakmuran,
terutama untuk hasil panen desa. Bahkan, ada anggapan bahwa jika penduduk
desa tidak menyelenggarakan
Bersih Desa
maka akan menimbulkan bencana yang besar bagi desa, misalnya gagal panen, tanah
longsor, kematian kepala desa secara mendadak, wabah penyakit, dan hal-hal yang
mengerikan lainnya.
Ada berbagi kegiatan yang dilakukan
dalam ritual Bersih Desa. Desa yang satu dengan lainnya
berbeda. Di desa
saya, Desa Waturejo,
Kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang, setiap
tahun rutin diselenggarakan
ritual Bersih Desa tepatnya pada pertengahan tahun. Acara ini dilaksanakan
secara besar-besaran oleh penduduk Desa Waturejo dan dananya berasal dari
swadaya masyarakat. Berbagai kegiatan yang berbau mistis pun dilaksanakan,
antara lain penyembelihan kambing untuk sesembahan/sesaji, berkunjung ke makam
leluhur pendiri desa atau istilahnya nyekar,
menambur bunga 7 rupa di sumber air (kucur), Tayuban dan selamatan.
Ritual
Bersih Desa tersebut di mulai dengan kegiatan nyekar ke makam leluhur pendiri desa di sebuah tempat bernama Kerapyak atau semacam Punden.
Kegiatan ini dilakukan oleh para sesepuh desa dengan membawa sesajen berisi
telur ayam kampung 3 butir, kembang 7 rupa, dan kemenyan. Kemudian acara
dilanjutkan dengan penyembelihan kambing di sumber air desa. Sebelum di bawa ke
sumber air desa, kambing diarak mengelingi desa dengan diiringi berbagai kesenian daerah,
misalnya kuda lumping, pencak silat, tari-tarian, bantengan, dan lain-lain.
Ada
syarat khusus mengenai kambing yang boleh dijadikan sesembahan, yaitu kambing
harus memiliki kulit berwarna putih pada bagian perutnya. Bentuknya memanjang
seperti sabuk dan harus tersambung melingkar di bagian perutnya. Jika tidak
memenuhi syarat itu, maka dipercaya sumber air tempat menyembelih akan
mendatangkan berbagai wabah penyakit.
Kambing yang telah diarak mengelilingi desa kemudian di bawa ke sumber
air untuk disembelih. Sebelum disembelih, kambing dibacakan mantra-mantra oleh
sesepuh desa. Kambing disembelih,
kemudian darahnya dialirkan ke sumber air bersama dengan kembang 7 rupa yang telah disiapkan
sebagai tanda
bahwa desa telah diberkahi dan sesepuh kembali membaca mantra. Setelah selesai,
kambing ditinggalkan begitu saja di atas batu besar sekitar sumber air dan
penduduk desa kembali ke rumah masing-masing.
Belum
sampai selesai disitu, malam hari seusai proses penyembelihan kambing
sesembahan diadakan acara yang dinamai Tayuban. Tayuban diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut
pada malam hari. Mulai jam 20.00 WIB sampai 02.00 WIB hari berikutnya. Ini
semaca
semacam tari-tarian
yang dimainkan oleh penari wanita dan penari pria. Penari wanita meliuk-liukan
tubuhnya dengan memakai selendang dan diiringi musik gamelan tempo dulu.
Biasanya penari wanita mengajak penari pria yang duduk di kursi yang telah
disediakan dengan mengalungkan selendang ke leher pria. Kemudian penari pria
memberikan uang kepada penari wanita. Sering terjadi persaingan dan adu gengsi di
kalangan penari pria untuk memilih penari wanita yang disukai.
Setelah acara Tayuban selesai,
diadakan acara selamatan desa. Acara ini diselenggarakan di tempat yang
dianggap memiliki kekuatan mistis yang besar, yaitu di bawah 3 pohon beringin
yang besar dan lebat. Acara ini dihadiri oleh sesepuh desa, bapak-bapak, dan
remaja laki-laki. Mereka membawa makanan atau istilahnya “berkat” untuk
dibacakan doa-doa dan kemudian dibagikan lagi.
Demikian tadi, ritual Bersih Desa
Waturejo. Sebuah ritual yang dilakukan penduduk desa karena dipercaya oleh
sebagian warga akan mendatangkan keselamatan bagi desa. Ritual tersebut sangat
kental dengan aroma mistis terutama kepercayaan terhadap roh para leluhur. Bagaimana dengan daerah Anda?
Artikel "Aroma Mistis Ritual Bersih Desa" ini di tulis dan di terbitkan oleh frendi cap. Jika Anda ingin mengcopy artikel ini, harap sertakan LINK AKTIF menuju ke web Berbagi Ilmu sebagai sumber artikel. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar